02 December 2010
Looking from the Bright Sight
Ustaz, Terus terang , saya merasa kehidupan dunia ini hampa, tidak ada yang istimewa dan layak disyukuri. ” Seorang lelaki mencurahkan rasanya hati pd seorang ustaz.
” Saya tidak puas atas apa yang saya miliki, isteri, pekerjaan, kehidupan dan kemampuan yang saya miliki sepertinya tidak sesuai dgn harapan. Saya selalu merasa menjadi orang yang kekurangan di dunia ini. “
” Semakin kuat saya berusaha untuk merubah keadaan, yang saya terima adalah semakin banyak kekecewaan. ” Katanya menunduk
“Ya…aku mengerti apa yang kau alami, itu manusiawi.. ” Kata Ustaz tersenyum. ” sekarang aku akan ambil satu kertas putih kosong dan aku tunjukkan padamu … nah, apa yang kamu lihat ? “
“Aku tidak melihat apa-apa… semuanya putih,” jawab lelaki itu.
Sambil mengambil pen hitam dan membuat satu titik ditengah kertasnya
“Nah.. sekarang apa yg kamu lihat?
“Saya melihat satu titik hitam, tadz “
“Pastikan lagi !”
“titik hitam ! “, Jawabnya yakin.
“Sekarang aku tahu penyebab masalahmu. Kenapa engkau hanya melihat satu titik hitam saja dari kertas tadi? cubalah ubah sudut pandangmu,
Menurut ustaz yang ustaz lihat bukan titik hitam tapi tetap sebuah kertas putih meskipun ada satu noda didalamnya, ustaz melihat lebih banyak warna putih dari kertas tersebut sedangkan kenapa engkau hanya melihat hitamnya saja dan itu pun hanya setitik ?”.
“Sekarang mengertikah kamu ? Dalam hidup, bahagia atau tidaknya hidupmu tergantung dari sudut pandangmu memandang hidup itu sendiri,
jika engkau selalu melihat titik hitam tadi yang bisa diertikan sbg kekecewaan, kekurangan dan keburukan dalam hidup maka hitamlah kseluruhannya.
“Disekelilingmu penuh dengan warna putih, yang artinya begitu banyak anugerah yang telah diberikan oleh Allah kepada kamu,
begitu banyak kebaikan dari istrimu daripada kekurangannya yg sedikit yg kau nampak,
begitu banyak kebaikan dari pekerjaanmu ttp yg kau nampak ialah kesusahan, padahal byk org diluar sana byk yg menderita karena mencari pekerjaan.
Begitu banyak orang yang lebih miskin bahkan lebih kekurangan daripada kamu, kamu masih memiliki rumah untuk berteduh, aset sebagai simpananmu di hari tua, tabungan , dan teman-teman yang baik yang selalu mendukungmu. Kenapa engkau selalu melihat sebuah titik hitam saja dalam hidupmu ?”
betapa mudahnya melihat keburukan orang lain, padahal begitu banyak hal baik yang telah diberikan orang lain kepada kita…
betapa mudahnya menyalahkan dan mengingkari- Nya atas kesusahan hidupmu, padahal begitu besar anugerah dan karunia yang telah diberikan oleh-Nya dalam hidup kita…
betapa mudahnya menyesali hidup kamu padahal banyak kebahagiaan telah diciptakan untuk kamu dan menanti kamu..
“Mengapa kamu hanya melihat satu titik hitam pada kertas ini?
PADAHAL SEBAHAGIAN KERTAS INI BERWARNA PUTIH ?, sekarang mengertikah engkau?”, ucap ustaz
“Ya saya mengerti. Betul, ini tetap kertas putih.. hanya saja ada titik kecil hitam ditengahnya”,
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment