28 February 2010
Peliharalah Adab Berdoa Kepada Allah
Kita sering mendengar kata2 hikmah doa adalah senjata bagi orang mukmin.Bagaimanakah kita menghayati kata2 tersebut???Kenapa doa kita tidak dimakbulkan???Mengapa doa si fulan dimakbulkan sementara kita tidak???Mengapa umat terdahulu doa mereka dimakbulkan???Kita perlu menyelak kembali adab berdoa kita kepada Allah.Ada ketikanya Allah mengabulkan terus apa yang kita minta.Adakalanya Allah mengabulkan doa kita beberapa tahun selepas itu.Dan adakalanya Allah mengabulkannya selepas kita meninggalkan alam fana ini.
Manusia selagi mana masih disebut manusia yakni sebagai makhluk Allah yang masih berfungsi akalnya meskipun semua keperluannya cukup ada padanya,namun ia tidak dapat melepaskan dirinya daripada Allah Yang Maha Kaya Maha Kuasa dan lain2.Kerana itu,maka manusia tidak dapat tidak berhajat kepada Allah.Justeru,maka manusia perlu berdoa kepada Allah dan memohonkan segala sesuatu kepadanya.
Bermohon kepada Allah harus ada adab dan sopan santun seperti jugalah adab mengadap sultan.Contoh kita apabila menghadiri upacara yang dihadiri oleh orang ternama perkara yang dititikberatkan tentunya 'dressing'.Lebih2 lagi golongan muslimat.sori2.Tapi inilah hakikat kehidupan di zaman ini.Apabila kita ingin 'berdating' dengan Allah apakah pakaian yang dipakai kita untuk bersembahyang???Ditujukan kepada para muslimin termasuk diri ana sendiri.erm.
Adab dan sopan santun itu sebahagian daripadanya dapat kita ikuti dalam Kalam Hikmah Ibnu Athaillah Askandary yang ke 108
'Janganlah anda tuntut Tuhanmu dengan sebab lambat berhasilnya permohonanmu.Tetapi tuntutlah dirimu dengan sebab terlambat adab sopan santunmu.'
Kalam Hikmah ini tafsirnya sebagai berikut:
Apabila kita berdoa kepada Allah di mana dalam doa itu kita bermohon kepadaNya agar berhasil maksud yang kita mohonkan itu.Namun doa kita belum lagi kelihatan dimakbulkan.Yang dimohonkan itu hal2 yang berhubungan dengan kebatinan seperti memohon agar ditambahkan ilmu pengetahuan,keimanan dan lain2.Ataukah yang dimohonkan itu bersifat lahiriah sembuh dari penyakit,mendapat keuntungan dalam perniagaan dan dikurniakan isteri yang cantik???huhu.Amin
Apa yang kita mohonkan sama ada yang bersifat batiniah&lahiriah masih belum kelihatan juga.Doa kita itu tidak makbul.Maka baikkanlah sangka kita kepada Allah.Apabila tidak dikurniakan isteri yang cantik janganlah bersedih mungkin keran kita tidak begitu handsome.ho3.Apa yang penting mendapat isteri yang solehah.Macam dekat je nak kahwin.erm.Kita tidak boleh mendebatnya ataupun berputus asa kepadaNya,mengapa doa kita masih belum terkabul juga.Su'zon(berprasangka yang tidak baik) kepada Allah adalah tidak baik.Demikian juga bermohon supaya cepat2 doa kita dikabulkan olehNya.Hal demikian kurang elok bagi kita selaku hambanya.
Sebab dia berbuat sekehendakNya dan Dia tidak boleh ditanyakan kenapa kehendakNya begitu dan kenapa perbuatannya begitu.
'Kenapa Ahmad mendapat isteri yang cantik lor aku tak???monolog Daud
Tetapi yang harus kita selidiki ialah diri kita sendiri apa sebabnya berlaku begitu.
'Mungkin kau tak begitu handsome'balas suara yang tak dikenali.
Mungkin diri kita kesopanannya kepada Allah sangat kurang,bahkan tidak ada sama sekali.Oleh sebab itu hendaklah kita selidiki di mana kekurangan-kekurangan diri kita.Kemungkinan kita tidak ada adab dan sopan santun kepada Allah.Untuk itu dapat kita lihat dalam berbagai gambaran seperti berikut:
1-Mungkin kita berdoa itu dengan maksud supaya doa kita diperkenankan oleh Allah.Jadi kita berdoa itu kerana sesuatu maksud dan tujuan.Yang begini sebenarnya kurangnya adab kita kepada Allah sebab hal keadaan ini merosakkan kesempurnaan ubudiyah kita(kehambaan kita kepadanya).Tetapi sebagusnya kita berdoa kepada Allah itu bukanlah kerana sesuatu maksud atau sesuatu tujuan.Bahkan didorong oleh rasa KEHAMBAAN(Abdullah) kita kepadaNya,di mana selaku hambaNya harus menyampaikan sesuatu kepadaNya,tanpa maksud apa-apa sekadar melaporkan kejadian-kejadian yang terjadi ke atas diri kita.Pada hari ini masalah kita sering diadukan kepada yang dah berpunya mengadu kepada awek dan lain-lain.Kita tidak perlu meminta kepadaNya supaya Allah memperkenankan doa kita,meskipun kita perlu berdoa kepadaNya.Kita hanya menyerahkan semuanya kepada Allah.
'Ya Allah jika muslimat itu adalah jodohku di sini temukanlah kami dalam redaMu'tangisnya di sepertiga malam.
'Allahumma Inni Asaluka Hubbaka Wahibbu Ma Yuhibbuka'
Allahlah yang lebih maklum atas segala sesuatu baiknya atau tidak baiknya.Dan tidak ada kehendaknya yang tidak baik di samping juga tidak ada perbuatannya yang tidak baik yang tidak mengandungi hikmah yang baik disebaliknya.Contohnya seseorang itu pada masa mudanya berfoya-foya dengan wanita dan lain-lain.Selepas dia mengetahui akan dosanya maka dia bertaubat dari dosanya.Maka dia sangat benci akan zaman mudanya dahulu.Itulah hikmah
2-Hendaklah dalam iktikad kita,jika belum nampak doa kita dimakbulkan bukan bererti doa kita tidak mustajab.Sekali-kali tidak!!Sebab mustajabnya doa adakalanya terang dan jelas seperti apa yang kita harapkan kepada Allah dan seperti apa yang kita niatkan.Tetapi di samping itu boleh jadi Allah memperkenankan doa kita tanpa kita sedari,misalnya apa yang kita mohonkan itu menurut Allah tidak baik atau kurang baik,sedangkan Allah menghendaki buat kita yang lebih baik itu.Oleh sebab itu permintaan yang kita mohon kepadaNya tidak berhasil dan tidak makbul tetapi hal lain yang diperkenankan olehNya.Misalnya saja sebagai pelajar seperti ana pada waktu selepas SPM sering berdoa agar dapat melanjutkan pelajaran di negara matahari terbit.Lalu Allah tidak memperkenankan apa yang ana mohonkan itu.Tetapi Allah memberikan ketenangan belajar di UIA ini.Tidak semestinya melanjutkan pelajaran ke Luar Negara dapat memberikan ketenangan kepada ana.Kelihatan doa ana itu tidak mustajab,padahal sebenarnya makbul dan mustajab.Cuma 'timingya' atau waktu berhasilnya doa yang kita mohonkan itu belum sampai waktunya dan belum sesuai waktunya menurut Dia.Barangkali kalau diberikan sekarang,maka nikmat itu akan cepat hilangnya dengan dicuri orang.
Maka untuk menghilangkan itu,Allah berikan nikmatNya pada waktu yang tepat di mana jauh dari kemungkinan-kemungkinan musibah kepada hilangnya kurnia Allah disebabkan doa kita belum juga diperkenankan olehNya.
Jika kita cepat mengambil anggapan buruk sangka kepada Allah bererti kita tidak beradab dan tidak bersopan santun kepadaNya.
3-Kita merasakan seolah-olah kita itu berhak menentukan apa yang kita mohonkan kepada Allah.Jika A yang kita mahukan maka A yang kita harapkan.Kita mengakui bahawa yang menentukan segala sesuatu adalah Allah bukan kita dan kita tidak boleh mencampuri hak Allah.Apabila kita mencampuri hakNya maka kita menghinaNya.Padahal kita harus merendahkan diri kita sebagai makhluk yang lemah di hadapanNya.Sebab Yang Maha Berkehendak dan Yang Maha Berkuasa pada menentukan dan pada menciptakan adalah Allah.
Serahkan saja semua kejadian-kejadian yang terjadi itu kepadaNya.Sebab segala-galanya itu adalah menurut Qadar-QadhaNya.
Kesimpulan
Dalam bermohon kepada Allah kita harus berdoa dengan beradab dan bersopan santun,baik bersifat lahiriah maupun batiniah.Adab yang bersifat lahiriah ialah berdoa menghadap kiblat dengan air sembahyang(suci daripada hadas),membaca basmalah,puji dan selawat sesudahnya dan ditutup juga dengan selawat di samping tangan kita diangkat mengarah ke atas sedangkan hati kita khusyuk dan tawaduk.
Adab yang bersifat batiniah pula adalah berdoa kepada Allah itu adalah dengan tujuan melaporkan segala sesuatu yang terjadi kepadaNya.Meskipun Dia telah mengetahui segala-galanya.Tetapi kewajipan kita selaku hamba Allah,sebagai petanda bahawa kita ini makhlukNya dan hambaNya,kita harus menyampaikan dan melaporkan semua yang terjadi kepadaNya,meskipun laporan itu bersifat doa,yakni bersifat memohonkan permintaan apa saja yang kita minta kepadaNya mengenai apa yang lebih baik buat kita menurut pengetahuanNya.Jangan sekali-kali terlintas dalam hati kita bahawa kita berdoa itu bertujuan agar Allah memperkenankan doa kita.Dan kalau tidak diperkenankan,maka kita tidak berdoa.
Apalagi kalau kita menyangka yang tidak baik pula kepada Allah,iaitu kita berasa putus asa kepadaNya dan lain-lain.Berkeadaan yang begini ini adalah tidak baik dan tidak beradab sebagai kita selaku makhlukNya dan hambaNya.Cuma apabila belum kita lihat,doa kita itu makbul dan mustajab,maka hendaklah kita selidiki diri kita,apakah kita telah melaksanakan adab kita kepadaNya ataukah adab kita masih kurang dan belum sempurna.Dan kita pun harus menggali hikmah-hikmahnya.Kenapa kita belum juga melihat doa kita itu makbul dan mustajab.
Barangsiapa yang muhasabah dirinya sendiri di samping melihat hikmah-hikmah yang berhubungan antara doa dengan kenyataan,bererti orang itu adalah orang yang telah dikatakan oleh Rasulullah S.A.W dengan "Al-Kaiyisu" yakni orang cerdik,bukan orang tolol dan bukan orang bodoh.
Mudah-mudahan kita diberikan Allah taufiq dan hidayah ke jalan keselamatan dan kebahagiaan.
Amin ya Rabbal-alamin
-edit dari kitab Hakikat Tauhid Dan Tasawuf(Al-Hikam)
Prof Dr. K.H Muhibbudin Waly
repost
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment